Jumat, 22 Juni 2012

Energi Alternatif

                                  Energi alternatif

 

Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.
Istilah "alternatif" merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang digunakan untuk menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan bakar fosil.
Oxford Dictionary mendefinisikan energi alternatif sebagai energi yang digunakan bertujuan untuk menghentikan penggunaan sumber daya alam atau pengrusakan lingkungan.








Sumber  energi alternatif


Sudah sejak lama para ahli memikirkan bagaimana mendapatkan energi selain dari fosil yang sering disebut juga bahan bakar fosil yaitu yang bersumber dari minyak bumi kemudian menghasilkan premium, solar, minyak tanah, juga termasuk gas alam yang digunakan untuk keperluan rumah tangga disebut elpiji (LPG = Liquid Petroleum Gas).Selain itu, bahan bakar yang bersumber dari fosil ini menyumbang percepatan pemanasan global yang signifikan.
Berikut dipaparkan beberapa alternatif sumber energi yang saya temukan di Indoclass.
Di jaman saat ini energi sangat banyak dibutuhkan bagi kelangsungan hidup. Namun kebutuhan akan energi tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan energi yang semakin krisis saat ini. Energi alternatif merupakan satu-satunya jawaban dari permasalahan ini. Disamping itu, maraknya isu pemanasan global membuat konsep energi alternatif semakin diminati. Nah berikut contoh-contoh energi alternatif yang dikutip dari beberapa sumber.
1. Tanaman Penghasil Listrik
Tanaman Penghasil Listrik? Mungkin anda yang baru pernah mendengar inovasi ini akan sedikit bingung membayangkan bagaimana cara kerja dari teknologi ini. Ya.. memang susah jika harus mengubah energi tanaman asli menjadi tenaga listrik. Tapi tanaman yang digunakan pada pembangkit ini adalah tanaman bohong-bohongan, alias tanaman palsu.
Tanaman ini bentuknya mirip tanaman plastik yang anda miliki di rumah anda. Bedanya adalah pada daun tanaman ini terdapat solarsel atau sel surya yang berguna untuk menangkap energi dari matahari. Model pembangkit ini dikenalkan oleh National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (dari jepang) Mitsubishi Corp. dan Tokki Corp
Daun yang berfungsi sebagai pembangkit ini sendiri sangatlah lentur dan elastis karena dilapisi dengan plastik. Sekalipun bentuknya seperti daun, namun memiliki luas permukaan 9 inchi persegi yang mampu menghasilkan energi listrik. Tidak dijelaskan berapa tegangan yang dihasilkan oleh tanaman buatan ini. setidaknya, tanaman ini dapat pilihan bagi energi alternatif

2. Charger Baterei Tenaga Matahari

Nah dibanding dengan tanaman penghasil listrik diatas, energi alternatif bertenaga matahari atau surya mungkin sudah cukup dikenal. Beberapa negara bahkan sudah ada menggunakan Listrik dengan Pembangkit Tenaga Surya. Kalau Charger Baterei? Ini salah satu contohnya. Charger baterei ini menggunakan tenaga matahari untuk mengisi ulang 4 buah baterei AA yang berukuran 1,5 volt. Bentuk charger inipun sangat modis, menyerupai dompet. Keren juga ya.. tapi sayangnya, harga charger tenaga surya ini cukup (sangat) mahal. $ 130.




3. AirNergy, Charger Tenaga WiFi
Sebuah Inovasi yang ditunggu banyak orang. Kotak kecil ini bisa mengambil energi listrik yang ada di udara sekitar anda. Tentunya, udara tersebut harus mengandung sinyal WiFi agar bisa diambil energi listriknya. Charger tenaga Wifi ini dipamerkan dalam CES (Consumer Electronic Show) 2010.

AirNergy memiliki baterei didalamnya, dan setiap anda berada di area yang mengandung WiFi, AirNergy akan secara otomatis terisi ulang. Jelas, alat ini lebih efektif daripada charger tenaga surya yang tidak dapat bekerja pada malam hari. Kecepatan pengisian charger tenaga WiFi ini tergantung dari kekuatan sinyal yang didapatkan, dan tentunya dengan banyak sumber akan semakin mempercepat proses isi ulang batereinya.
AirNergy akan sangat cocok untuk anda yang rumahnya dilengkapi dengan pemancar wifi sendiri. Anda tinggal geletakkan alat ini dan mengambilnya saat sudah penuh, asik kan??










 



4. Mobil Mainan Tenaga Jus
Bertenaga Jus? Ya Mobil yang dinamai Tomy’s Toy Car ini memiliki cara tersendiri untuk melahap jus. Mobil ini menikmati jus dengan merubahnya menjadi energi listrik.

Mobil-mobilan yang memiliki nama lengkap The Tomy Ene pocket RC dilengkapi dengan “bio battery” dari gula yang diperoleh dari jus atau soda. Setiap sel batereinya mampu menghasilkan energi 50mW. Kecepatan dan daya tahan mobil ini bergantung dari apa yang “dimakan” oleh si Tomy.





5. Bahan Bakar Bertenaga Singkong
Nah ini yang patut kita banggakan. Warga Desa Doplang, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah menggunakan singkong sebagai energi alternatif. Melalui Beberapa tahap penyulingan, singkong dapat disulap menjadi Bio Etanol yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak tanah, gas elpiji, dan BBM premium.
Proses pengolahaan Bio Etanol ini, diawali dengan merebus singkong yang sebelumnya diparut dan selanjutnya ditaruh dalam sebuah tangki ukuran besar. Dalam proses ini, rebusan singkong dicampur enzim alfa amilase dan ragi roti. Setelah mateng, hasilnya diendapkan terlebih dahulu lima hari setelah terjadi fermentasi.
Proses berikutnya, hasil fermentasi selanjutnya disuling hingga menghasilkan tetesan air yang mengandung gas. Hasil inilah yang disebut bio etanol dan bisa digunakan sebagai minyak tanah, elpiji, dan premium. Hasil sulingan dapat menghasilkan empat kategori kadar bio etanol, yaitu 0-20 persen, 20-40 persen, 70-80 persen. Kadar bio etanol di atas 90 persen dapat digunakan sebagai BBM Alternatif.
Dibanding harga energi alternatif lainnya. Bio Etanol ini tergolong murah, perliternya dihargai hanya Rp. 3.000. Alat-alat yang digunakankan pun tidak membutuhkan biaya yang besar.
Nah itu sekilas tentang perkembangan teknogi untuk mencari energi alternatif. Mungkin saat ini inovasi ini belum 100% digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Tapi ini adalah tonggak awal untuk inovasi besar untuk kehidupan yang lebih baik. Sebisa mungkin, berhematlah dalam menggunakan energi karena energi merupakan sesuatu yang mahal saat ini.

Kulit Pisang


Energi alternatif merupakan sumber energi yang dihasilkan dari bahan-bahan yang belum pernah dimanfaatkan secara luas. Saat ini, penelitian mengenai energi alternatif lebih dititik beratkan kepada energi alternatif yang menggunakan bahan-bahan alami dan bersumber dari alam.
Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama (2007) menambahkan, bahwa selain jeruk dan apel, buah lain dapat juga menghasilkan listrik. Percobaan Wasis Sucipto, S.Pd (2007) membuktikan bahwa kulit pisang dan jeruk dapat digunakan sebagai sumber arus listrik searah. Hal tersebut menimbulkan permasalahan, antara lain : Bagaimanakah performa (voltase dan ketahanan) baterai kering yang menggunakan bahan baku dari kulit pisang? dan Bagaimanakah pengaruh jenis kulit pisang terhadap performa baterai ?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh baterai kering dengan elektrolit kulit pisang adalah 1,24 volt. Dan ketahanan dalam jam dinding rata-rata selama 5 hari 6 jam (135 jam). Kontruksi baterai kering kulit pisang sama dengan baterai biasa. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. Menurut Drs. Asep Jamal (2008) KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik.
Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng (Zn) yang merupakan elektroda positif. jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan garam magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan arus listrik searah.
Hasil penelitian juga menunjukkan, baterai kontrol mampu bertahan lebih dari 7 hari sedangkan baterai kulit pisang hanya kurang dari 6 hari. Hal ini disebabkan baterai kontrol memiliki senyawa yang berfungsi sebagai depolarisasi. Senyawa yang digunakan adalah mangandioksida. Walaupun pisang juga mengandung mangan, namun jumlahnya hanya 0,6 mg per 100 g. Disamping itu setiap reaksi dalam baterai mengalami suatu proses polarisasi akibat adanya gas hidrogen yang terlepas. Pisang dan terutama kulit pisang mengandung lebih dari 60 % kadar air (H20), yang dapat terlepas apabila terjadi suatu reaksi kimia. Sehingga kemungkinan terjadinya polarisasi sangat besar. Hal tersebut yang mengakibatkan perbedaan ketahanan antar baterai kulit pisang dan baterai kontrol cukup besar. Sedangkan diantara ketiga jenis pisang, maka pisang susu yang memiliki ketahanan tertinggi. Namun karena selisih ketahanan diantara pisang susu dan jenis pisang lain kurang dari 24 jam, maka bisa dikatakan bahwa ketahanan di antara ketiga jenis pisang tidak memberikan perbedaan yang signifikan.
Data pelengkap lain, berupa data berat bersih baterai menunjukkan bahwa rata-rata kulit pisang yang digunakan sebesar 3,3 gram per baterai. Sementara kulit pisang utuh rata-rata 27 gram per satu buah. Sehingga satu buah kulit pisang mampu dijadikan kurang lebih 8 baterai. Hal ini merupakan keunggulan lain dari baterai kering dari kulit pisang.
Kesimpulan dari penelitian diatas adalah Baterai kering yang menggunakan bahan baku kulit pisang memiliki rata-rata voltase 1,2 V dan ketahanan rata-rata 5 hari 7 jam dan Diantara ketiga jenis pisang tidak memberikan perbedaan performa (voltase dan ketahanan) yang signifikan.










 






 













(www.wikipedia .com)

1 komentar: